Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

C27: Si 'Cepat' yang 'Tersingkirkan'

Gambar
      Kalau kamu mendengar kata 'lokomotif cepat' dalam Kamus Lokomotif Uap di Indonesia, nama-nama yang populer pasti C53, C28, atau mungkin C50. Tapi pernahkah kamu mendengar seri lokomotif C27? Tentu jarang terdengar, bukan? Hmm... Bagaimana ceritanya ya? C27 10 di Museum Transportasi TMII, 1995 LATAR BELAKANG     Di era 1910 ke bawah, SS berusaha sekuat tenaga untuk menciptakan pelayanan kereta api cepat, baik penumpang atau barang. Pada masa itu, lokomotif cepat yang tersedia tidak dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh SS. Stok lokomotif tersebut di antaranya adalah seri SS 600 atau B51 yang hadir pada awal abad ke-20. Dimana sebenarnya seri ini termasuk seri penyempurnaannya, yaitu seri SS 650 (B53) tidak dapat memenuhi berat rangkaian yang harus ditarik. Ditambah lagi kesibukan SS di beberapa rute dekat seperti Batavia-Bandung & Surabaya-Malang juga mulai semakin sibuk.     Pada rute Jakarta-Bandung sebelum 1910, kereta-kereta ditarik oleh lokomotif kecil seper

KERETA API TERAKHIR: Cerita Fiksi Heroik yang diakui Kemendikbud

Gambar
  Akhir tahun 2019 kemarin, tersiar berita bahwa Kemendikbud berhasil merestorasi film 'Kereta Api Terakhir'. Salah satu film perjuangan pada masanya ini dinilai memiliki moral value yang sangat mengedukasi. Namun, seberapa bernilainya film ini sampai direstorasi oleh Kemendikbud? Poster restorasi film 'Kereta Api Terakhir' tahun 2019 LATAR BELAKANG      Cerita ini dikarang oleh seorang sastrawan bangsa bernama Slamet Danusudirjo yang populer dengan nama Pandir Kelana . Saat itu, ia menulis cerita ini dalam kemasan sebuah novel berjudul Kereta Api Terakhir ke Djokjakarta: Roman Revolusi '45 . Sebelumnya, ia juga dikenal sebagai novelis dan karya - karyanya juga populer pada masanya seperti Ibu Sinder, Bara Bola Api, Suro Buldog, dll.  Novel Kereta Api Terakhir  ini mengambil tema masa - masa perjuangan Pasca-Kemerdekaan. Saat itu, Pandir Kelana memilih untuk mengambil scene Agresi Militer 1 pada tahun 1947. Bahkan, cerita ini lengkap dengan ulasan singkat mengenai k