Jalur KA Muaro - Pekanbaru: 'Jalur sadis yang sia - sia'
Masyarakat umum tentu pernah mendengar romusha . Yup, romusha secara tidak langsung adalah kerja paksa oleh Jepang pada tahun 1943 - 1945. Masa - masa ini sangat kelam, khususnya bagi perkeretaapian di Indonesia. Jalur Muaro - Pekanbaru ini juga salah satu hasil romusha Jepang yang sia - sia. Bagaimana bisa begitu? Masterplan jalur Trans-Sumatra oleh SS pada tahun 1925 Sebelumnya pada 1 Maret 1924, jalur Muarakalaban - Muaro dibuka untuk umum oleh Staatsspoorwegen ter Sumatra's Westkust (SSS). Pada perencanaa jalur Trans-Sumatra oleh Belanda, dari Muaro akan diteruskan hingga Tembilahan di Riau. Jalur ini nantinya akan bercabang ke Muara Lembu & Air Molek. Namun pada tahun 1933, rencana ini batal dikerjakan. Selain karena Malaise, medan yang berat, & biaya yang tidak sebanding, jalur ini ternyata dipenuhi sarang nyamuk malaria yang tentu akan merugikan biaya pembangunannya. Konstruksi jalur Muaro - Pekanbaru dimulai pada Maret 1943 saat rombongan romusha tiba